Ibadah - worship adalah memberi penghormatan kepada Allah sebagai Pencipta, Penyelamat dan Pengudus. Sebagai Pencipta
maka karya - Nya senantiasa berlangsung hingga sekarang dan masa depan.
Tanpa ragu sedikitpun Yesus mengemukakan hal tersebut dengan ' Bapa-Ku
bekerja sampai sekarang maka Akupun berkerja juga - Yoh 5 : 17 .
Melalui karya penciptaan tersebut maka sebenarnya Ia terus bekerja untuk
mendatangkan damai sejahtera kepada segala mahluk. Ketika ibadah
diposisikan dalam konteks demikian maka ibadah bukanlah sesuatu yang
bersifat ritual semata. Sebab ibadah sebagai tanggapan manusia atas
karya Allah adalah ibadah yang kemudian menemukan bentuknya yang utama
dalam perjumpaan manusia dengan seluruh ciptaan Allah. Disni ibadah
tidak lagi disekat-sekat dengan tembok dan waktu tetapi menjadi ibadah
yang hidup ketika diletakkan dalam kerja sebagaimana dimaksud oleh Yesus
- Yoh. 4 : 21 - 24 .
Ibadah bukanlah peristiwa yang hanya dipengaruhi oleh intelektualitas
saja tetapi ibadah yang mempengaruhi hati. Ibadah yang hanya bersifat
intelektualitas akan memandang ibadah sebagai persitiwa sosial dan bukan
peristiwa spiritual. Jadi keluar dari tempat ibadah korupsi tetap
terjadi, berzinah tetap terjadi , selingkuh semakin menjadi. Kalau
ibadah sedemian dangkal pemahamannya maka ibadah lalu dihayati sebagai
bentuk kalkulasi kebajikan yang dilakukan dengan arogansi farisisme.
Ibadah pada tataran demikian akan menjadi ibadah yang mentah dan tidak
membawa rahmat. Jika ibadah dan Penciptaan ditempatkan sejajar maka
ibadah menjadi persembahan khusus yang bermuara kepada menjadikan
kehidupan sehari-hari sebagai kurban yang hidup - Rom. 12 : 1. Artinya
kehidupan sehari-hari yang melahirkan kebajikan dan bermuara pada semua
kehidupan yang dijalani. Ibadah lalu mewujudkan kepedulian kepada istri
dan anak-anak.
Sungguh ironis ketika seseorang yang rajin beribadah justru rajin
meremehkan istri melalui perilaku sehari-hari. Demikian sebaliknya ,
sungguh ironis ketika seorang yang rajin beribadah dan merendahkan
suaminya. Ibadah melahirkan perilaku yang terhormat justru karena
menghayati bahwa Allah adalam karya-Nya, melahirkan tindakan-tindakan
yang terhormat. Ibadah lalu menjadi sarana menjaga kehormatan keluarga
yang diwujudkan dengan karya nyata. Gagasan ibadah yang identik dengan
dengan Penciptaan adalah gagasan yang juga dikumandangkan oleh Matthew
Henry bahwa rumah kita harus menjadi gereja ( Matthew Henry, 2008, 30 ).
Melalui pemikiran yang demikian maka rasanya cukup aneh ketika ibadah
diposisikan independen dan tidak berelasi dengan semua lini kehidupan.
Maka dalam kaitannya dengan para klerus yang tidak dapat berjumpa denga
semua warga jemaat diperlukan 'breviarium' yakni bentuk singkat ibadah
yang mengumandangkan madah kesungguhan hati dalam perjumpaan dengan
pribadi-pribadi yang paling intens bertemu yakni anggota keluarga.
bertolak dari gagasan demikian maka ibadah merupakan akumulasi dari
semua getar dalam jiwa yang terpesona dan takjub pada karya penciptaan
Allah.
Christian worship happens when we bow down to God, whether in church or
alone - in our cars or in the shower. If our desire is to please the
heart of God, it is worship, no matter where the location or how many
are involved. Pada posisi yang demikian maka ibadah menjadi tindakan
yang hidup dan secara ritmis berlangsung dengan tertib. Penciptaan
adalah tindakan Allah yang berlangsung secara tertib sehingga Ia
menghendaki setiap orang percaya beribadah dengan motivasi tunggal yang
menghadirkan ciptaan Allah yang tertib.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar